Misteri Pembunuhan di kebun wortel



Di sebuah kota kecil di Gowa yang dikenal dengan nama Malino, terjadi pembunuhan yang misterius di pagi hari. Seorang petani bernama Pak Beddu ditemukan tewas di ladangnya dengan sebuah wortel yang terbenam di kepalanya. Namun, yang membuat kasus ini semakin aneh, ladang tersebut dikelilingi pagar listrik dan hanya Pak Beddu yang memiliki kunci untuk membuka pintu masuk.


Kepolisian setempat yang dipimpin oleh Baco langsung menyelidiki kasus ini. Mereka mulai mewawancarai semua orang yang tinggal di sekitar ladang. Namun, semua saksi tidak memberikan petunjuk yang jelas, kecuali satu hal yang lucu: semua orang di kota itu memiliki alibi yang cukup kuat untuk saat pembunuhan terjadi.


Dengan kebingungan, Baco kemudian meminta bantuan seorang penyidik terkenal bernama Becce. Becce memiliki reputasi untuk memecahkan kasus-kasus sulit. Setelah menyelidiki lebih lanjut, Becce menemukan bahwa selama penyelidikan, satu-satunya orang yang tidak memiliki alibi yang kuat adalah kucing kesayangan Pak Beddu yang bernama Meong.


Becce memutuskan untuk menginterogasi Meong dan berusaha mencari tahu apakah kucing itu memiliki peran dalam pembunuhan tersebut. Namun, tentu saja, Meong hanya menjawab dengan pura-pura tidur dan melompat-lompat di sekitar ruangan dengan tak berguna.


Namun, dengan cerdik, Becce menemukan bahwa kucing tersebut sebenarnya tidak dapat keluar dari rumah pada malam itu karena terjebak di dalam kamar karena sebuah jendela yang tertutup rapat. Ini menyiratkan bahwa Meong tidak mungkin menjadi pelaku.


Dengan bantuan bukti kecil berupa tempat minum meong, Becce dan baco akhirnya menemukan bahwa pembunuhan tersebut sebenarnya adalah kecelakaan. Pak beddu tergelincir kerena tempat minum meong di ladangnya dan tidak sengaja menusuk kepalanya dengan wortel saat jatuh. Dan pagar listrik yang mengelilingi ladang? Itu hanyalah untuk melindungi tanaman dari serangan hama. Kasus pun terpecahkan dengan cara yang lucu dan tak terduga.

10 Komentar

  1. Setelah saya lulus dan mendapat gelar S.H insyaallah saya akan melanjutkan studi S2 hingga mendapat gelar M.H ,karena saat ini gelar sarjana agak sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang saya tau ,jadi saya melanjutkan studi ke magister dan ingin mendaftarkan diri ke pengadilan negri insyaallah ,namun jika belum mendapat kesempatan untuk kerja di pengadilan negri saya ingin sekali mendaftar SIPSS Polri yang dimana jika untuk lulusan Hukum itu perlu sampai S2-Hukum dan akan menjadi Inspektur Polisi Dua ,dimana ini berbeda dengan pendaftaran Akpol karna itu bisa lulusan SMA beda dengan SIPSS yang harus lulusan D3,S1,S2. Namun jika belum bisa juga saya daptkan saya akan terus berusaha untuk bisa mendapatkan salah satunya ,karena jika sudah rejeki tidak akan tertukar insyaallah ,dan usaha yang di barengi dengan doa tidak akan sia-sia.

    BalasHapus
  2. Hukum merupakan jurusan yang memiliki banyak peminat. Hal ini berlaku karena tak sedikit jumlah prospek kerja yang menunggu jurusan ilmu hukum. Dan kelak kita sebagai lulusan jurusan hukum tak perlu bingung setelah lulus nanti mau jadi apa. Karena sebagai lulusan jurusan hukum sudah terbukti bisa masuk di berbagai bidang. Seperti sektor legar, ekonomi, diplomasi, pendidikan hingga bisnis. Saya sendiri kelak jika menjadi lulusan sarjana hukum ingin berperan di ruang pengadilan yaitu sebagai seorang jaksa. Karena bagi saya menjadi seorang jaksa juga menjadi salah satu pekerjaan yang baik. Jaksa juga salah satu perwakilan hukum yang memiliki tanggung jawab untuk menghadirkan bukti terhadap tersangka di pengadilan pidana. Jaksa juga bekerja sama dengan polisi dan penegak hukum lain untuk membawa seorang penjahat ke pengadilan.

    BalasHapus
  3. Setelah mendapatkan gelar S.H, saya akan mengejar karir Sebagai pengacara. Sebagai pengacara, saya akan fokus pada penyelesaian perselisihan di luar ranah pidana, Seperti perdata, kontrak, atau masalah properti.
    Dan tugas pengacara memberikan nasihat hukum kepada klien, merancang dokumen hukum, dan mewakili mereka di pengadilan dalam persidangan.
    Pengacara akan terlibat dalam negosiasi,mediasi, atau arbitrase untuk mencapai penyelesaian yang menguntungkan bagi klien. Kemampuan analisis kasus, strategi penyelesaian yang efektif, dan komunikasi yang persuasif adalah kunci kesuksesan dalam profesi ini.

    BalasHapus
  4. Saya mau menjadi apa setelah S. H
    Sebelumnya saya mengambil jurusan ilmu hukum karena merasa perlu paham dan sadar tentang masalah hukum di indonesia karena seperti yang kita ketahui bahwa hukum mengiringi kita dari lahir sampai meninggal, serta menepis tanggapan orang orang bahwa generasi z tidak tahu tentang hukum itu sendiri.
    Di dewasa ini menguasai hukum memiliki banyak manfaat ditinjau dari segi profesi dan penghasilan banyak pekerjaan yang bisa di kerjakan oleh orang hukum contohnya hakim, jaksa, pengacara, konsultan hukum, notaris, serta masih banyak lagi bahkan hampir disetiap lini kehidupan bergantung dengan hukum
    Selanjutnya ditinjau dari segi pengetahuan, ilmu hukum ini sendiri mengkaji hukum secara umum mulai dari hukum perdata, hukum perdana maupun hukum tata negara serta substansi dari setiap ilmu tersebut mengajarkan kita dalam bentuk teori maupun kerja nyata ataupun studi kasus yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan selanjutnya.
    Mengutip data dari web kemenkumham menurut Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham), Edward Omar Sharif Hiariej menyatakan bahwa kesadaran hukum di indonesia masih sangat rendah serta bersifat heteronom atau taat akan hukum akibat paksaan, Sejalan dengan itu banyak pelanggaran hukum yang terjadi seperti kekerasan, pelecehan, pencurian, penipuan, korupsi dan masih banyak lagi terus merajalela di sekitar kita tanpa mendapat penanganan yang pas dan tidak ditindak lanjuti secara adil dalam hukum apalagi pencegahan untuk terjadinya untuk selanjutnya dan terus menerus
    Bagi saya sendiri tidak memiliki tujuan khusus dalam hal profesi atau akan kerja apa selanjutnya namun saya masih ingin belajar lebih dalam tentang hukum dan berusaha untuk menerapkan dalam kehidupan dan memperjuangkan keadilan dan kebenaran tapi mungkin opsi yang akan saya pilih yaitu menjadi pengacara yang adil dan bertanggung jawab

    BalasHapus
  5. Ketika saya lulus menjadi sarjana hukum, saya ingin memulai perlahan dari awal, saya ingin mencari pekerjaan yang dapat membantu semua orang, mungkin setelah lulus saya akan mencoba untuk kerja dalam beberapa bulan sebelum tes masuk cpns (kajari/kepala kejaksaan negeri dan mulai menyusun rencana masa depan saya dengan plan yang baik dan tersusun. Saya akan mulai mencari pengalaman yang baik dan jika saya mampu setelah bekerja saya akan melanjutkan kuliah dan mengambil s2. Saya juga akan memakai ilmu saya dan mengembangkan kreativitas pekerjaan saya agar lebih memiliki banyak pengalaman dan juga bisa membantu orang lain dengan apa yang saya kerjakan, mungkin dengan memberikan masukan atau langsung dengan lapangan kerja.

    BalasHapus
  6. Ketika saya menjadi seorang sarjana hukum,nantinya di universitas islam negeri alauddin makassar (uin )saya ini menjadi seorang penegak hukum dimana nanti saya ingin menjadi seorang “Jaksa” kenapa saya ingin menjadi jaksa karna ini adalah salah satu menjadi bagian dari cita-cita saya sebelum saya menjadi sarjana hukum.
    Kenapa saya ingin menjadi seorang ahli pertama atau jaksa penuntut umum karena saya ingin menegakkan hukum yang seadil nya serta ingin menjadi penegak hukum yang adil dan tidak memandang atas ataupun bawah,kenapa demikian karna banyak asas sekarang dimana penegak hukum itu terkadang tajam keatas tumpul kebawah,nah dimana saya tanamkan kepada diri saya sendiri dan saya sangat cintai asas dimana ‘’equality before the law’’ dimana equality before the law ini adalah asas sama dimata hukum.
    Dimana ketika saya menjadi seorang jaksa yang nantinya atau seorang penegak hukum saya akan menegakan asas ini dengan baik serta adil untuk masyaraka - masyarakat prasejahterah,dan ketika saya nanti menjadi seorang sarjana hukum saya tidak akan lepas dengan pengabdian saya kepada masyarakat. Kenapa demikian banyak masyarakat-masyarakat yang tidak mengatahui adanya hukum,karena masyarakat-masyarakat yang ada pelosot desa itu banyak sekali yang tidak mengatahui apa sih itu hukum?
    Selama berkuliah di jurusan ilmu hukum saya banyak belajar bahwa hukum akan selalu ada di seluruh aspek kehidupan manusia namun nyatanya hukum tidak selalu adil sehingga membutuhkan pemuda pemudi yang intelektual dalam bidang hukum. Maka dari itu saya memiliki minat yang tinggi untuk menempuh studi di jurusan Ilmu Hukum. Alasan saya mengambil jurusan ini karena banyaknya masyarakat yang mengalami ketidakadilan dihadapan hukum, sehingga saya sebagai calon sarjana hukum (S.H) tentukan ke depannya saya harus menjadi pondasi yang kuat bagi masyarakat untuk memberikan bantuan yang bersangkutan masalah hukum.

    BalasHapus
  7. Setelah saya lulus jadi sarjana hukum, jika saya masih diberikan umur yang panjang, kesehatan, dan jika ada rezeki menjadi seorang jaksa agung, saya ingin menjadi seorang jaksa agung. Kenapa? karena saya ingin meningkatkan kesadaran hukum dan memberi pengetahuan tentang hukum kepada orang disekitar saya, saya juga ingin menjadi orang pertama dikeluarga saya yang menjadi seorang jaksa agung, karena umur untuk menjadi seorang jaksa 27 tahun dengan itu saya akan melanjutkan S2 untuk meningkatkan ilmu yang lebih dalam, menjaga kesehatan untuk memiliki kondisi fisik dan mental yang kuat dan menyiapkan segala keperluan yang harus saya bawa ketika ingin menjadi seorang jaksa.

    BalasHapus
  8. Impian terbesar saya setelah meraih gelar sarjana adalah menjadi seorang jaksa yang kompeten dalam menegakkan keadilan dalam negeri ini. Awalnya saya pribadi masih bingung ingin menjadi apa nantinya, namun setelah menjadi mahasiswa hukum, belajar beberapa hal, menonton drama dan berita-berita yang beredar mengenai keadaan hukum negeri ini, saya akhirnya memutuskan untuk menjadi jaksa di masa depan. Dengan menjadi jaksa, diharapkan saya dapat memberikan kontribusi kepada negara dengan cara terlibat dalam proses penegakan hukum, memberikan keadilan yang setimpal, serta dapat langsung berinteraksi dengan masyarakat untuk memberikan peningkatan kesadaran terhadap hukum. Apalagi jika melihat keadaan negeri saat ini, tugas para penegak hukum menjadi semakin sulit, namun saya yakin di masa depan saya bisa menjalaninya dengan amanah.

    BalasHapus
  9. Perkenalkan nama saya Siti Fadhilah Nur Hidayah Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) dengan nim 10400123115
    Setelah lulus sebagai sarjana hukum (S.H) , saya memiliki banyak peluang yang terbuka. Gelar sarjana hukum adalah langkah awal yang kuat bagi saya untuk memasuki berbagai bidang yang berhubungan dengan hukum dan pemerintahan. Seperti Menjadi jaksa adalah pilihan karier yang sangat mulia dan memiliki dampak yang signifikan dalam masyarakat. Sebagai seorang jaksa nantinya, saya akan memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi masyarakat, dan menegakkan keadilan.
    Menjadi seorang jaksa adalah pekerjaan yang menantang tetapi sangat memuaskan. Dengan kerja keras, dan komitmen terhadap keadilan. Terlepas dari jalur karier yang saya pilih, penting untuk tetap berkomitmen pada etika profesional, dan pelayanan kepada masyarakat. Hukum memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat, dan sebagai sarjana hukum, saya memiliki kesempatan untuk memberikan kontribusi yang berarti dalam mendorong keadilan .

    BalasHapus